Selasa, 23 Juni 2015

Panduan Belajar dan Mengajar

Belajar dan Mengajar sungguh tidak asing lagi ditengah-tengah kita, karenanya untuk terlaksana dengan baik perlu adanya pedoman, pijakan.
Oleh karenanya buku panduan bagaimana trik mengajar perlu dimiliki,   nah ini salah satu buku yg  bisa digunakan sebagai khazanah   bagi kita,  moga bermanfaat

Sabtu, 06 Juni 2015

Prilaku Sosial Anak

.
  Bagaimana Menanamkan Sikap Sosial Pada Awal Masa Kanak-kanak
Anak merupakan amanat Allah SWT bagi kedua orang tuanya, ia mempunyai jiwa yang suci dan cemerlang, bila sejak kecil dibiasakan baik, di didik dan dilatih secara kontinu, sehingga ia tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik pula. Sebaliknya, apabila ia dibiasakan berbuat buruk, nantinya terbiasa perbuatan buruk pula dan menjadikan ia celaka dan rusak.[1] Oleh karena itu, dalam keluarga perlu dibentuk lembaga pendidikan, walaupun dalam format yang paling sederana, karena pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama.[2]
Sebagai pendidikan yang pertama dan utama, pendidikan keluarga dapat mencetak anak agar mempunyai kepribadian yang kemudian dapat dikembangkan dalam lembaga-lembaga berikutnya, sehingga wewenang lembaga-lembaga tersebut tidak diperkenankan mengubah apa yang dimilikinya, tetapi cukup dengan mengkombinasikan antara pendidikan keluarga dengan pendidikan lembaga tersebut, sehingga mesjid, pondok pesantren, dan sekolah merupakan tempat peralihan dari pendidikan keluarga.[3] Atiyah Al-Abrasyi juga mengatakan bahwa: para ahli pendidikan Islam telah sepakat bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah memenuhi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka tahu, tetapi maksudnya adalah mendidk akhlak dan jiwa mereka dengan menanamkan rasa fadilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya, ikhlas, dan jujur. Maka tujuan utama pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa.[4]
Secara empiris dan nyata, selamat, kuat dan kokohnya masyarakat, tidak terlepas dari sehat, kuat, dan kokohnya masyarakat itu. Islam memperhatikan pendidikan sosial anak sehingga apabila mereka terdidik, dan berkiprah dipanggung kehidupan, mereka akan dapat memberikan gambaran yang benar tentang manusia Muslim yang dikehendaki oleh Islam. Yang dimaksud dengan pendidikan sosial ialah pendidikan anak sejak dini agar terbiasa melakukan tata krama sosial yang utama, yang bersumber dari aqidah Islamiah yang abadi dan emosi keimanan yang mendalam di masyarakat. Pendidkan sosial merupakan salah satu aspek pendidikan anak guna melakukan segala kewajiban sopan santun dalam berinteraksi dengan orang lain secara baik.[5]
            Adapun materi pendidikan sosial yang kami lansir dari pendapat Nashih Ulwan adalah sebagai berikut:[6]

1.      Penanaman dasar-dasar kejiwaan yang mulia
2.      Pemeliharaan hak-hak orang lain
3.      Melaksanakan tata krama sosial yang berlaku umum
Dan untuk lebih jelasnya akan kita bahas secara terperinci di bawah ini:
  1. Penanaman Dasar-dasar Kejiwaan Yang Mulia
a.       Takwa
Takwa merupakan hasil hakiki dan buah alami emosi keimanan yang mendalam, yang berhubungan dengan (perasaan) selalu diawasi Allah, takut kepada murka dan siksa-Nya, serta mengharapkan ampunan dan pahala daripada-Nya.  Takwa kepada Allah disamping menjadikan seorang mukmin takut kepada Allah dan merasa diawasi oleh-Nya juga merupakan sumber keutamaan sosial. Takwa adalah satu-satunya yang dapat membentengi kerusakan, kejahatan, dosa, dan penyakit-penyakit lainnya. Bahkan takwa merupakan sarana utama yang dapat mewujudkan kesadaran individu yang sempurna bagi masyarakatnya dan bagi setiap makhluk hidup yang ditemuinya.
b.   Ukhuwah
Ukuwah adalah ikatan yang melahirkan perasaan yang mendalam dengan kelembutan, cinta dan sikap hormat terhadap setiap orang yang sama-sama diikat dengan ikatan akidah islamiah, iman dan takwa. Maka rasa ukhuwah yang benar ini akan melahirka jiwa seorang muslim perasaan mulia dan sikap positif untuk saling menolong satu sama lain, mementingkan orang lain (itsar), kasih sayang dan sikap memaafkan (dalam keadaan mampu membalas dendam), serta menjahui sikap-sikap negatif seperti menjahui setiap perbuatan yang membahayakan jiwa, harta benda, nama baik, dan kemuliaan orang lain.[7]
Ukhuwah atau persaudaraan Islam adalah merupakan ciri utama dari suatu masyarakat Islam. Ukhuwah dan persaudaraan Islam adalah awal dari suatu pembangunan masyarakat Islam. Ukhuwah dan persaudaraan Islam adalah perekat penting dalam mewujudkan kesatuan dan persatuan umat Islam.[8]
c.   Kasih Sayang (rahmah)
Kasih sayang merupakan kelembutan hati dan kepekaan perasaan sayang terhadap orang lain, merasa sependeritaan, mengasihi mereka, dan ikut serta menghapus air mata kesedihan dan penderitaan mereka.
d.   Itsar (mementingkan orang lain daripada diri sendiri)