Salah satu tradisi yang berkembang
ditengah-tengah dimasyarakat kita adalah penyelenggaraan peringatan maulid Nabi
Muhammad saw seorang pemimpin dunia, pemimpin yang sejati.
Peringatan maulid
Nabi tersebut bertujuan untuk mengenang dan memuliakan serta meneladani budi
pekerti beliau yang sangat mulia, agar dalam kehidupan berumah tangga
Bermasyarakat bahkan bernegara selalu damai dan sejahtera yang
penuh dengan berkah , baik berkah dari langit atau dari bumi karena keteladanan
yang baik ( Uswatun Hasanah ).
Rasulullah itu meliputi semua aspek kehidupan dan tingkatan manusia.
Sebagai seorang
pemimpin ummat manusia. Beliau telah dikenal luas memiliki pribadi yang tidak
mudah terpengaruh, yang diperlihatkan semenjak kanak kanak, jauh sebelum beliau
diangkat jadi Nabi dan Rasul. Begitu tinggi kepribadiannya itu, sampai sampai
Allah memujinya dengan firman-N
4
“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung.”
Dalam riwayat hidup beliau disebutkan :
1. Beliau adalah seorang anak yatim piatu. Ayahnya (Abdullah) telah
wafat ketika beliau masih dalam kandungan ibunya (Aminah). Ibu beliau wafat
ketika belau baru berumur 6 tahun. Kemudian beliau diasuh oleh kakeknya (Abdul
Muthalib). Tetapi sang kakek meninggal pula ketiks belisu berumur 8 tahun.
Beliau lantas diasuh oleh pamannya (Abdul Muthalib) sampai dewasa. Keadaan
hidup yang demikian, merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi seorang
calon pemimpin. Ia merasakan betul betapa pedihnya menjadi seorang anak yatim
piatu. Dalam kepahitan hidup itu, jiwanya ditempa sehingga menjadi kuat,
fikirannya menjadi aktif dan kreatif , tapi sekaligus juga arif dan bijaksana,
penuh kasih sayang terhadap sesamanya.
2. Sewaktu musih dalam usia susuan hingga balita, beliau tinggal di
suatu dusun yang jauh dari kota, untuk disusukan kepada ibunda Halimah As
Sa’diyyah. Dusun itu dikenal masyarakatnya memiliki tradisi berbahasa yang
baik, serta tingkah laku yang sopan. Seseorang yang kelak akan menjadi oemimpin
memang memerlukan penguasaan bahasa yang baik serta lingkungan yang menunjang.
Dan itu harus ditumbuhkan dan dibiasakan semenjak dari masa kecil, sebab
pendidikan di masa kecil akanterus berbekas sampai dewasa. Dengan demikian,
pada saat tampil di atas pentas kepemimpinan, akan terlihat sosok kepribadian
yang baik. Dan khusus penguasaan bahasa yang baik adalah mutlak diperlukan bagi
seorang pemimpin.
3. Sejak kecil, Rasulullah dikenal sebagai anak yang tidak pernah
bermain dengan permainan yang tidak bermanfaat. Tidak pernah makan dari makanan
yang diperuntukkan untuk berhala, tidak pernah makan yang haram atau syubehat,
tidak pernah minum minuman keras, tidak pernah berjudi, tidak pernah berzina,
tidak pernah menyembah berhala sekalipun cuma ikut ikutan, tidak pernah berkata
keji atau kotor, dan tidak pernah berbohong, menghasut, serta menyakiti orang
lain dan sebagainya.
Sifat sifat yang
demikian itu adalah sifat sifat terpuji lagi mulia yang telah tertanam sejak
kecil, maka itulah dia seorang pemimpin yang patut kita teladani, sebagaimana
pada ayat yang mula mula kita bacakan, sebuah firman Allah yang menjelaskan
bahwa: Pada diri Rasulullahterdapat suri teladan yang baik untuk kita teladani,
kita tiru, kita contoh, dalam hidup dan kehidupan di alam dunia ini, yaitu bagi
kita yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat, serta
senantiasa banyak mengingat Allah.
Dengan mencontoh
riwayat hidup Rasulullah saw, (seorang pemimpin ummat yang sejati) yang mesti
kita teladani, maka kita yang berada di masa sekarangini, dan juga kita yang
hidup dimasa akan datang , kiranya dapat mentauladani kepemimpinan Nabi kita
Muhammad saw. Seperti itulah pemimpin yang kita dambakan, untuk membawa ummat
kepada keselamatan dunia dan kebahagiaan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar