Sabtu, 15 Maret 2014

INTISARI KHUTBAH Pa. H.Abd Rahim



         Salah satu tradisi yang berkembang ditengah-tengah dimasyarakat kita adalah penyelenggaraan peringatan maulid Nabi Muhammad saw seorang pemimpin dunia, pemimpin yang sejati.
        Peringatan maulid Nabi tersebut bertujuan untuk mengenang dan memuliakan serta meneladani budi pekerti beliau yang sangat mulia, agar dalam kehidupan berumah tangga
Bermasyarakat bahkan bernegara selalu damai dan sejahtera yang penuh dengan berkah , baik berkah dari langit atau dari bumi karena keteladanan yang baik ( Uswatun Hasanah  ). Rasulullah itu meliputi semua aspek kehidupan dan tingkatan manusia.
          Sebagai seorang pemimpin ummat manusia. Beliau telah dikenal luas memiliki pribadi yang tidak mudah terpengaruh, yang diperlihatkan semenjak kanak kanak, jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi dan Rasul. Begitu tinggi kepribadiannya itu, sampai sampai Allah memujinya dengan firman-N
4  
“Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

Dalam riwayat hidup beliau disebutkan :
1. Beliau adalah seorang anak yatim piatu. Ayahnya (Abdullah) telah wafat ketika beliau masih dalam kandungan ibunya (Aminah). Ibu beliau wafat ketika belau baru berumur 6 tahun. Kemudian beliau diasuh oleh kakeknya (Abdul Muthalib). Tetapi sang kakek meninggal pula ketiks belisu berumur 8 tahun. Beliau lantas diasuh oleh pamannya (Abdul Muthalib) sampai dewasa. Keadaan hidup yang demikian, merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi seorang calon pemimpin. Ia merasakan betul betapa pedihnya menjadi seorang anak yatim piatu. Dalam kepahitan hidup itu, jiwanya ditempa sehingga menjadi kuat, fikirannya menjadi aktif dan kreatif , tapi sekaligus juga arif dan bijaksana, penuh kasih sayang terhadap sesamanya.
2. Sewaktu musih dalam usia susuan hingga balita, beliau tinggal di suatu dusun yang jauh dari kota, untuk disusukan kepada ibunda Halimah As Sa’diyyah. Dusun itu dikenal masyarakatnya memiliki tradisi berbahasa yang baik, serta tingkah laku yang sopan. Seseorang yang kelak akan menjadi oemimpin memang memerlukan penguasaan bahasa yang baik serta lingkungan yang menunjang. Dan itu harus ditumbuhkan dan dibiasakan semenjak dari masa kecil, sebab pendidikan di masa kecil akanterus berbekas sampai dewasa. Dengan demikian, pada saat tampil di atas pentas kepemimpinan, akan terlihat sosok kepribadian yang baik. Dan khusus penguasaan bahasa yang baik adalah mutlak diperlukan bagi seorang pemimpin.
3. Sejak kecil, Rasulullah dikenal sebagai anak yang tidak pernah bermain dengan permainan yang tidak bermanfaat. Tidak pernah makan dari makanan yang diperuntukkan untuk berhala, tidak pernah makan yang haram atau syubehat, tidak pernah minum minuman keras, tidak pernah berjudi, tidak pernah berzina, tidak pernah menyembah berhala sekalipun cuma ikut ikutan, tidak pernah berkata keji atau kotor, dan tidak pernah berbohong, menghasut, serta menyakiti orang lain dan sebagainya.

          Sifat sifat yang demikian itu adalah sifat sifat terpuji lagi mulia yang telah tertanam sejak kecil, maka itulah dia seorang pemimpin yang patut kita teladani, sebagaimana pada ayat yang mula mula kita bacakan, sebuah firman Allah yang menjelaskan bahwa: Pada diri Rasulullahterdapat suri teladan yang baik untuk kita teladani, kita tiru, kita contoh, dalam hidup dan kehidupan di alam dunia ini, yaitu bagi kita yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat, serta senantiasa banyak mengingat Allah.
          Dengan mencontoh riwayat hidup Rasulullah saw, (seorang pemimpin ummat yang sejati) yang mesti kita teladani, maka kita yang berada di masa sekarangini, dan juga kita yang hidup dimasa akan datang , kiranya dapat mentauladani kepemimpinan Nabi kita Muhammad saw. Seperti itulah pemimpin yang kita dambakan, untuk membawa ummat kepada keselamatan dunia dan kebahagiaan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar